Anglur Selur Kiprah Anak Muda Memelihara Budaya

Dunia karawitan atau gamelan sering dianggap ketinggalan jaman, apalagi di kalangan anak muda. Namun tidak demikian bagi kaum muda di Desa Kuniran, Kec. Sine – Ngawi. Sekelompok anak – anak muda bergabung untuk melestarikan seni gamelan dalam kelompok yang mereka namakan “Anglur Selur”.

Kelompok ini telah mendulang prestasi berkat ketekunannya. Dalam Festival Bumi Orek – Orek Ngawi, Agustus 2018 lalu mereka meraih predikat kelompok paling Kreatif.


Latihan rutin Anglur Selur (dok/retawufarm)

“Tentu saja Kami bangga dengan prestasi di Festival Orek – Orek tersebut. Ini merupakan hasil gotong royong kebersamaan, serta ketekunan berlatih”, ungkap Prio Wiguno, salah satu aktivis kelompok ini.

Pada awalnya perangkat gamelan warisan dari Mbah Suroso, dalang terkenal di kampung tersebut sempat mangkrak. Namun dengan kesadaran karang taruna serta didukung para sesepuh dan perangkat desa, mereka berlatih secara rutin.

“Ada kelompok perkusi gamelan anak muda berlatih tiap malam minggu dan malam rabu. Selain itu ada pula kelompok karawitan ibu – ibu dan latihan tari untuk anak – anak”, jelas Edy Harjono, salah satu tetua kelompok ini.

Kelompok tari anak Anglur Selur (dok/retawufarm)

Garapan yang dihasilkan anak – anak muda ini umumya bersifat kreatif dan dinamis. Selain itu mereka juga menggunakan instrumen tradisional non gamelan seperti bedug gaya Jepang dan kentongan. “Sengaja dipadu dengan instrumen lain, agar tidak monoton dan menarik bagi anak muda”, jelas Wiwin koordinator latihan perkusi.

Berkat penampilannya yang prima dalam Festival Bumi Orek – Orek, kini mereka banyak menerima panggilan manggung. Beberapa waktu lalu mereka ikut memeriahkan Festival Gravitasi Bumi Selondo dan Pawai Hari Kemerdekaan di Ngawi atas sponsor Bank Jatim.

“Seni gamelan harus terus dilestarikan. Perlu pendekatan kreatif agar menarik anak muda. Jangan sampai kita kalah dengan bule yang rajin mempelajari seni ini”, tambah Muhamad Choirul Amri, pendiri Retawu Farm yang juga pembina Anglur Selur.

Kini upaya tersebut mulai membuahkan hasil. Berbagai kelompok dan sekolah datang ke sanggar untuk mengeksplorasi gamelan, diantaranya rombongan SDN Pangkur 1, TV9 Jatim, dan MAN 4 Ngawi. (Redaktur)