Johnny Eddizon Isir, Putra Papua Pertama di Jajaran Ajudan Presiden

Hitam kulit, keriting rambut, aku Papua.

JIka kita merasa tidak asing dengan potongan lirik lagu tersebut, tentunya kita juga tidak asing dengan sebuah nama penyanyi asal Papua, Edo Kondologit, Ialah yang biasa menyayikan lagu tersebut, lagu yang menceritakan tentang kebanggaan masyarakat Papua atas tanahnya yang kaya. Namun, adakah yang tahu, bahwa ada sebuah nama Papua yang hingga kini masih tertera sebagai salah satu daftar nama ajudan presiden Jokowi? Dialah Johhny Eddison Isir, seorang Kombes Polisi asli Papua yang dipercaya Jokowi untuk menemaninya dalam tugas-tugas kenegaraan.

Kombes Johhny lahir di Jayapura, Papua, 7 Juni 1975. Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah pertama di tanah kelahirannya sebelum menempa diri di Magelang sebagai siswa taruna SMA Taruna Nusantara angkatan pertama. Ia terpilih menjadi Ajudan Presiden Jokowi sejak tahun 2017 lalu.

Orang Papua, Segudang Prestasi

Kombes Johhny (kanan) bersama Pimred duniangawi.com (kiri)
Kombes Johhny (kanan) bersama Pimred duniangawi.com (kiri)

 

Saat ditemui oleh Pimred dunaingawi.com (Choirul Amri) di sebuah Cafe di Jakarta, sepintas Kombes Johhny terlihat tak ubahnya orang biasa dengan  gaya low profile. Namun cara bicaranya tegas dan lugas. Terlintas banyak pengalaman berharga yang pernah Ia tempuh dari karakternya yang tenang dan sangat terbuka. Sebagai salah satu tokoh asli Papua, rekam  jejak Kombes Johnny memang patut diperhitungkan. Ia adalah orang papua pertama yang pernah meraih posisi paling strategis di dunia Kepolisian,

Riwayat Kombes Johhny yang memegang marga Isir ini memang tak main-main. Ia menyabet penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akpol tahun 1996. Presiden Soeharto langsung yang memberikan penghargaan tersebut saat pelantikan di Magelang, sebuah penghargaan  bergengsi yang belum pernah disabet oleh putra Papua sebelumnya.

“Ya, Pak Harto langsung yang memberi penghargaan, prestasi bagi saya adalah motivasi, motivasi bagi diri saya sendiri, juga bagi orang lain,” ungkapnya kepada pimred duniangawi.com

Setelah lulus Akpol, Kombes Johhny memilih untuk mendalami bidang reserse di Kepolisian. Dilansir dari liputan6.com, pria yang meraih gelar master Transnasional Crime di Australia ini mengawali tugas reserse pertamanya di Polres Bobonara, Timor Timur, tahun 1998 sebelum dipercayai menjadi Kepala Bagian Operasi Serse Polresta Surabaya Utara setahun setelahnya.

Karirnya di pulau Jawa terbilang cukup gemilang. Cukup 4 tahun baginya untuk berproses di Bagian Operasi Serse Polresta Surabaya Utara sebelum akhirnya menjabat Kapolsek Karangpilang, Polresta Surabaya Selatan. Setelah itu, Ia kemudian dipromosikan sebagai Kepala unit 2 Pidana Umum Polda Jawa Timur, jabatan yang Ia tempuh hingga tahun 2011 kesatuan Polda Jawa Timur.

Tak hanya itu, Ia juga pernah mengukir prestasi di tanah kelahiranya. Dua tahun bertugas di satuan Sub Direktorat III Tipikor Polda Papua, Kombes Johnny didapuk menjadi Kapolres Jayawijaya dan Kapolres Manokwari. Dua wilayah yang tergolong dinamis dari segi keamanannya. Sempat tersebar kabar bahwa para anggota Polres Jayawijaya sempat tidak rela melepaskan kepindahan Jhonny sebagai Kapolres Jayawijaya ke Manokwari.

“Dulu rekan-rekan di Polres Jayawijaya sempat berat hati setelah tahu saya mau pindah tugas ke Manokwari, saya bilang ke mereka, sudahlah Manokwari tidak terlalu jauh, saya tidak pernah tahu kalau-kalau saya akan sampai ke istana,” guraunya.

Berita tentang terpilihnya Kombes Johhny sebagai Ajudan Presiden Jokowi pada 2 tahun silam memang cukup menarik perhatian. Bahkan, tidak ada pihak yang meragukan kemampuan Johhny sebagai ajudan presiden.

“Puji Tuhan, semua pihak bahkan senior-senior turut memotivasi saya. Sampai saat ini saya belum mengecewakan siapapun, semoga hingga seterusnya,” tambahnya.

Dilansir dari Tirto.id, Kapolda Sumatera Utara, yang juga putra Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw mengungkapkan rasa syukur atas terpilihnya Jhonny Edison Isir menjadi ajudan Presiden Jokowi. Paulus juga menyampaikan salah satu prestasi Jhonny adalah saat menjabat Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jayawijaya karena pernah menerima penghargaan Satya Lencana Seroja, Satya Lencana 8 Tahun, Satya Lencana Dharma Nusa dan Satya Lencana 16 Tahun karena menyusun program unggulan bagi Polri (Tirto.id/16/08/2017).

Ditempa Kehidupan Keras Sejak Kecil

Semua orang di manapun ia lahir mempunyai kesempatan untuk berprestasi. Tergantung bagaimana ia menempa dan memaksimalkan potensi diri Begitulah ungkapan yang pantas untuk menggambarkan apa yang dilakukan oleh Kombes Johnny semenjak kecil hingga Ia berhasil menempa hidup di Istana.

“Saya lahir di Papua dan ditempa dengan  kehidupan ekonomi yang jauh dari kecukupan. Tapi apa yang saya lakukan adalah memaksimalkan segala peluang yang saya punya, saya tahu  banyak kekurangan, tapi saya tidak lantas menuntut siapapun, saya  berjuang untuk lebih baik,” ungkap Johhny kepada duniangawi.com.

Kombes Johnny menceritakan bagaimana kehidupannya semasa kecil di tanah kelahirannya di Jayapura. Ia mengungkapkan bagaimana dulu Ia harus berjualan nasi kuning untuk membantu ekonomi keluarga saat mengeyam pendidikan  di SMPN 6 Jayapura.

“Tidak jauh berbeda dengan putra Papua lainnya, saya juga ditempa kehidupan keras. Meskipun ayah saya seorang polisi, tapi ekonomi keluarga juga masih kekurangan, sampai-sampai saya harus ikut bantu orang tua. Tapi saya bersyukur, lingkungan kehidupan telah ikut menempa saya. Saya hanya berusaha maksimal, Tuhan yang menentukan hasil, saya pesan ke putra-putri Papua, kita bukan orang tertinggal, semua manusia sama, kerja keraslah yang menentukan hasil,” Pungkasnya.