Pemuda Ngawi Kreatif, Produksi Tenda Ringan Laris Hingga Jepang

Pemuda-pemudi di Kabupaten Ngawi banyak yang kreatif. Tidak sedikit yang berhasil dan sukses berkat keuletannya.

Salah satunya Irfan Hendri Setio Budi. Pemuda asli Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi sukses memproduksi tenda ringan yang banyak diminati hingga pasar internasional.

Irfan, demikian pemuda ini sering disapa, mulai menggeluti usaha produksi tenda sejak tahun 2019 silam. Keahliannya dia dapat dari kerja di perusahaan yang bergerak di bidang garmen.

Tenda Sumo produksi Irfan

“Sekitar tahun 2019 mulai menekuni usaha produksi tenda ringan. Sebelumnya memang sempat bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang garmen,” kata Irfan.

Tenda ringan bikinan pemuda Ngawi ini diberi merk Sumo. Sebuah istilah yang lekat dengan budaya Jepang. Pun demikian, tenda ini juga laris manis hingga negeri sakura itu.

Sebelum serius menggarap tenda ringan, Irfan mengaku sempat coba-coba membuat tenda. Berulang kali uji coba dirinya gagal. Bahkan gaji yang dia dapatkan habis hanya untuk percobaan yang tidak mungkin laku dijual.

Irfan bukan pribadi yang lembek. Berulang kali gagal, bukan malah menyerah. Irfan tambah semangat belajar dan terus mencoba.

“Baru kemudian tahun 2018, berhasil membuat tenda seperti yang diinginkan. Akhirnya coba-coba ditawarkan, dan ternyata banyak yang berminat,” terang Irfan.

Di tahun 2019, Irfan lantas memutuskan untuk pulang kampung. Menggeluti usaha produksi tenda ringan.

n

Titik balik itu berhasil. Tenda ringan merk Sumo bikinan Irfan mulai banyak pesanan. Tidak hanya dalam negeri, permintaan tenda Sumo juga merambah hingga negeri sakura.

“Kalau untuk dalam negeri hampir menyeluruh sudah banyak yang pesan, kalau luar negeri sudah sampai Jepang,” kata dia.

Tenda ringan merk Sumo bikinan Irfan cukup terjangkau. Meskipun bahan produksi banyak yang harus impor. Hanya 40 persen dari keseluruhan bahan yang diproduksi dalam negeri.

Satu buah tenda ringan merk Sumo di jual Irfan direntang harga mulai Rp 700 an ribu hingga Rp 1,5 jutaan. Cukup murah bagi pecinta aktivitas luar ruangan.

“Tenda produksi kami, selain ringan juga memiliki kwalitas yang bagus,” katanya.

Irfan mengaku hanya menjual tenda ringan melalui media sosial. Sebab, tenda ringan produksi dirinya memiliki pangsa pasar pengguna expert. Bukan kaleng-kaleng, atau yang hanya coba-coba berkemah.

Saat ini Irfan membuat tenda dengan dua jenis kapasitas. Yaitu single dan double. Dirinya dalam memproduksi dibantu tiga orang tenaga yang semuanya adalah rekan tetangga.

Selain memproduksi tenda ringan, Irfan juga menggeluti bidang reparasi tenda. Semua merk tenda bisa dia perbaiki. Biaya untuk reparasi juga terjangkau semua kalangan.

Berminat membeli tenda produksi pemuda Ngawi?