Sedikitnya 50 anggota Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid (BKPRMI) Kec. Sine, Ngawi mengikuti pelatihan wirausaha bertempat di sanggar karawitan Omah Swara Kuniran, Sine. Kegiatan ini menggabungkan pelatihan keterampilan, online marketing, dan studi banding peternakan di Retawu Farm.
Kepala Desa Kuniran Heri Sugianto, dalam sambutannya menyatakan sangat mendukung berbagai aktivitas positif kaum muda. “Kami sebagai perangkat desa selalu mendukung pengembangan UKM dan berbagai aktivitas positif kepemudaan di wilayah ini”, ungkapnya.
Acara dibuka dengan pengenalan prinsip – prinsip online marketing yang dibawakan oleh Muhamad Choirul Amri (Mas Choirul), founder Retawu Farm yang juga seorang profesional IT.
“Gadget dan internet harus dimanfaatkan, jangan cuma dipakai selfie atau narsis”, ungkap Choirul. Materi yang dibawakan meliputi teknik copywriting, branding, dan pemanfaatan kanal online seperti facebook, instagram, dan WA.
Sesi keterampilan diisi teknik pemanfaatan barang bekas berupa handuk bekas menjadi pot bunga.
“Handuk yang sudah tak terpakai bisa dikonversi jadi pot bunga. Caranya sangat mudah, dan bisa dipraktekkan dalam waktu 30 menit”, jelas mas Catur, pelaku UKM tanaman hias dan pot bunga yang menjadi trainer sesi tersebut.
Peserta yang umumnya aktivis masjid dan guru – guru TPA sangat antusias mengikuti acara.
“Selama ini kami sudah memulai usaha, tetapi belum tahu cara marketing yang benar lewat media online”, ungkap Kamto, ketua panitia kegiatan. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini akan dilanjutkan dengan berbagai event lain sebagai tindak lanjutnya.
Peserta juga mengikuti studi banding di kandang kambing perah Retawu Farm, yang selain sebagai peternakan juga sedang merintis usaha wisata edukasi. Di tempat ini peserta belajar memerah susu kambing dan tanya jawab seputar manajemen kandang.
“Usaha peternakan umumya dianggap kotor dan tidak diminati anak muda. Di Retawu Farm kami berusaha menghilangkan image tersebut”, tutup Choirul mengakhiri percakapan dengan redaksi. (Redaktur)