Memancing ikan, salah satu hobi yang bisa dilakukan untuk melepaskan kepenatan. Tapi apa jadinya jika lokasi pemancingan berada di ketinggian. Sensasi yang dirasakan tentu sangat luar biasa.
Adalah Pemancingan Ikan Woekir Bayi yang ada di Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi. Pemancingan ini disebut-sebut sebagai spot mancing tertinggi yang ada di Kabupaten Ngawi.
“Woekir Bayi berada di ketinggian 700 Mdpl,” kata Rolanda Devi Cahyana, pengelola pemancingan tersebut.
Pemancingan Woekir Bayi berada di lereng gunung Lawu. Tepatnya ada di sisi utara gunung yang memiliki puncak bernama Hargo Dumilah itu.
Selain untuk aktifitas mancing, Woekir Bayi memiliki spot pemandangan yang indah. Panorama alam maha karya Tuhan begitu syahdu untuk dinikmati.
Pada sisi utara spot pemancingan, hamparan lahan pertanian, rumah penduduk, begitu nampak jelas terlihat. Apalagi saat langit cerah, batas cakrawala tampak terlihat nyata.
Pada sisi selatan, puncak gunung Lawu juga jelas terlihat. Hamparan hutan hijau membiru tumbuh berderet-deret. “Sensasi memancing dengan suguhan pemandangan alam,” kata Yana panggilan pemuda yang aktif di karang taruna Kabupaten Ngawi itu.
Tidak hanya itu, pada sisi timur dan barat, jika beruntung bisa melihat matahari terbit dan terbenam. Mega merah saat matahari terbenam jadi pemandangan yang bisa bikin tenang para penghobi mancing mania.
Pemancingan Woekir Bayi baru dibuka awal tahun 2022 lalu. Kendati demikian, mancing mania tidak pernah sepi berburu ikan di pemancingan itu.
Bahkan, kata Yana, para pemancing yang datang tidak hanya dari lokal Ngawi saja. Ada juga yang berasal dari luar daerah, hingga luar provinsi yang pernah menikmati sensasi memancing di Woekir Bayi.
“Alhamdulillah tidak pernah sepi pengunjung. Ada pengunjung yang dari Sragen Jawa Tengah, Madiun, dan masih banyak lagi,” ucapnya.
Keelokan pemancingan Woekir Bayi juga didukung dengan stok ikan yang selalu segar dan sehat. Sebab, para pengelola yang kebanyakan masih muda-muda, selalu memperhatikan sisi sirkulasi air. Pun demikian, air yang digunakan langsung dari sumber mata air yang berada di atas desa.
“Kita menyediakan ikan Nila, itu ternaknya warga. Sekaligus kita juga memberdayakan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Selain untuk memancing, Woekir Bayi juga layak untuk dijadikan sebagai tempat healing. Menyembuhkan diri dari penatnya aktivitas sehari-hari. Spot ini asyik juga untuk berkemah bersama keluarga.
Fasilitas pemancingan, selain kolam ikan seluas 50 x 25 meter, juga tersedia warung makan yang representatif. Harga makan dan minuman terjangkau oleh seluruh kalangan.
Untuk menikmati seluruh keseruan itu, pengunjung hanya ditarik ongkos Rp20 ribu saja. Tertarik berkunjung? Pemancingan ini buka setiap hari, kecuali saat perawatan kolam ikan. (Mif)