Ajang pemilihan Dimas Diajeng Ngawi yang rutin diadakan setiap tahunnya saat ini tengah menuju grand final. Sebanyak 20 orang finalis yang terdiri dari 10 finalis Dimas dan 10 finalis Diajeng yang tersaring, saat ini tengah mempersiapkan diri dalam tahap pra karantina guna menghadapi puncak gelaran yang akan berlangsung pada 25 Oktober 2019 mendatang di GOR Bung Hatta.
Enno Maxi Yamara, Penasehat Paguyuban Dimas Diajeng Ngawi menuturkan, Dimas Diajeng Ngawi 2019 yang berlangsung sejak Agustus lalu memiliki beberapa tahapan penyaringan bakat-bakat peserta.
“Pemilihan Dimas Diajeng ini dilakukan dengan beberapa tahap. Setelah pendaftaran, kita lakukan seleksi administrasi dan dilanjutkan dengan test tulis dan wawancara serta test tinggi dan berat bedan. Kita lakukan penyaringan, peserta yang awalnya 130an, kita saring menjadi 20 besar Dimas dan 20 besar Diajeng yang akan menampilkan bakat-bakat mereka di test bakat.Dari test bakat tersebut, kita pilih 10 besar Dimas dan 10 Besar Diajeng. Masing-masing 10 besar finalis tersebut otomatis menjadi anggota Paguyuban Dimas Diajeng Ngawi, tutur Enno, jebolan Diajeng Persahabatan Ngawi 2008 ini.
Enno menambahkan bahwa Dimas Diajeng Ngawi Tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut berkaitan dengan penambahan atribut pemenang yang diperebutkan oleh para finalis.
“Di grand final akan dipilih 6 atribut pemenang, yaitu Dimas Diajeng Ngawi 2019, wakil I Dimas Diajeng 2019, wakil II Dimas Diajeng 2019, Dimas dan Diajeng Persahabatan, Dimas Diajeng Favorite, dan Dimas Diajeng Berbakat. Yang berbeda tahun ini, kita ada penambahan best supporter, jadi para finalis boleh membawa supporternya agar acara jadi ramai dan ambyor gitu dan ada juga tambahan pemilihan best video dukungan dan ajakan menonton grand final,” tambahnya.
Menuju Grand Final, Siapa Guest Star Dimas Diajeng Ngawi 2019?
Banyak hal yang dilakukan oleh 10 besar finalis Dimas Diajeng Ngawi 2019 dalam menyambut grand final. Menariknya, para finalis ternyata tidak dilepaskan begitu saja, namun terus dibekali dengan berbagai materi-materi menarik di masa-masa pra karantina hingga karantina.
“Jeda waktu 10 besar finalis menuju grand final ada sekitar 1 bulan yang kita gunakan untuk pra karantina. Para finalis akan belajar beberapa materi, seperti make up, public speaking, pembuatan vlog, koreografi, tari persembahan yang dilaksanakan berjadwal setiap weekend,” Kata Enno kepada Duniangawi.com
Seperti ajang pencarian bakat lainya, pemilihan Dimas Diajeng Ngawi 2019 juga memiliki tahap karantina. Tahap karantina tersebut akan diadakan pada 22-24 Oktober 2019 mendatang di hotel Maksum Ngawi. Dimana pada tahap karantina tersebut, para finalis akan disuguhi dengan materi materi pokok hingga dilatih berkreasi membuat konsep acara yang menarik.
“Di tahap Karantina ada beberapa materi juga, ada materi Wawasan umum, Pariwisata, English for Tourism, Bahasa Jawa, dan Spiritual. Selain materi, ada juga malam keakraban yang acaranya dikonsep sendiri oleh para finalis. Jadi para finalis akan menunjukkan bagaimana cara mengkonsep suatu acara yang menarik ditonton oleh paguyuban dan dinas,” tambahnya.
Selain bakat-bakat para finalis yang luar biasa, Enno menuturkan bahwa ajang yang ia gelar bersama paguyubannya tahun ini akan dimeriahkan oleh bintang tamu yang menarik. Tak tanggung-tanggung, Dimas Diajeng tahun 2019 ini akan dimeriahkan oleh seorang finalis Puteri Indonesia 2018 dan seorang penyanyi yang tengah kondang.
“Malam keakraban hingga grand final akan dimeriahkan oleh Dilla Fadiella, Putri Indonesia Perdamaian 2018 dan Cinta Putrish, seorang Ambasador muda di International Festival Languange and Culture USA dan Canada tahun 2019,” terang Enno.
Harapan Dimas Diajeng Ngawi 2019
Dimas Diajeng Ngawi yang digelar setiap tahunya ini telah menarik antusiasme masyarakat, terutama kalangan muda Ngawi. Ajang ini sendiri sangat terbuka kepada siapapun yang ingin belajar dan memiliki tekad untuk berkontribusi pada kemajuan Kabupaten Ngawi.
Paguyuban Dimas Diajeng Ngawi selaku penyelanggara kegiatan memiliki harapan agar ajang ini mampu mengembangkan pariwisata Ngawi, terlebih memberikan kepeloporan bagi kaum muda Ngawi untuk aktif dan kontributif terhadap pembangunan Ngawi.
“Harapan kami kedepannya tentunya agar para finalis bisa mengembangkan Paguyuban Dimas Diajeng Ngawi sendiri dan pariwisata Ngawi, juga sebagai role model bagi pemuda kabupaten Ngawi yang aktif kreatif dan yang paling penting bisa menjadi contoh milenial tourism yang hadir bagi masyarakat Ngawi,”pungkas Enno.